★
Tersebut lah seorang Maha Rsi yang sangat waskiteng yaitu Rsi Bhagawan Vyasa, disaat itu sang Rsi akan meninggalkan Pesraman dalam kurun waktu yang cukup lama, meskipun pesraman kondisinya sangat aman, tentram dan damai, namun tak lupa Beliau mendelagasikan tugas rutine pesraman kepada Sub ordinatnya yaitu Rsi Jaimini, untuk meminpin pesrman selama beliau tidak ada di tempat, sambil berpesan :
Wahai Muridku ( Rsi Jaimini ) selama kami tidak ada ditempat, tolong urus segala kehidupan dan keperluan pesraman dengan sebaik mungkin, yang terpenting hati hati dengan gangguan Wanita, ganguan hawa - nafsu karena untuk mengatasi yang satu ini ( Nafsu Birahi ) lebih sulit dari menyebrangi lautan samudra.
Secara spontanitas sang Murid ( Rsi Jaimini ) menjawab, sumuhun sang guru, masalah itu jangan dikhawatirkan karena kami ini adalah seorang Brahma-acarya yang sejati, semoga kami selalu ada dalam lindungannya.
Akhirnya tanpa banyak ragu Sang guru besarpun pamitan untuk mengemban tugas lain.
Sang Rsi Jaimini menjalankan tugasnya dengan baik, hari pertama, kedua berganti minggu s/d minggu berganti bulan, semuanya berjalan dengan stabil, tanpa ada gangguan, Surya Sevana berjalan dengan tertib, proses pemblajaran berjalan dengan lancar sepertinya tidak ada kendala sama sekali.
Suatu saat Sang Rsi Jaimini, mencari kembang untuk melakukan sandya puja di Sore hari, karena persediaan kembang ditaman sudah menipis maka beliau berjalanlah dalam pencarian kembang agak menjauh dari pesraman, sudah dekat dengan perbatasan hutan belantara. Sore itu mendadak angin bertiup kencang dan membawa kabut pegunungan sehingga jarak pandang mulai terhalang, hampir beliau tidak mengenali jalan pulang, sambil berdoa dibawah pohon agar keadaan cuaca segera membaik, tiba-tiba terdengarlah isak tangis seorang wanita dibawah pohon rindang, dengan penuh keraguan beliau menghampiri nya, dan menatap dari ujung kaki sampai ujung rambut jangan jangan ini gadis siluman, karena cantiknya luar biasa bak bidadari turun dari kahyangan, kabutpun mulai sirna sehingga pandangansemakin jelas bahwa yg dihadapi sang Rsi adalah manusia biasa, dengan jantung degdegan..he...he...Sang Rsi memberanikan diri tuk bertegur sapa,
Duh kisanak, kisanak ini siapa kenapa menangis kenapa berada ditengah hutan belantara seorang diri ? belum sempat gadis itu menjawab, hujan turun dengan lebatnya, akhirnya sang Rsi mengambil tindakan penyelamatan, untuk mengajaknya mampir ke pesraman meskipun itu bertentangan dengan etika perguruan, apalagi hari sudah semakin gelap.
Demikian pula gadis itu tanpa basa basi mengikuti petunjuk sang Rsi.
Sesampai di pesraman, dengan sigap mengambilkan pakaian ganti seadanya, dan ditempatkan dikamarnya sang Rsi, sedangkan sang Rsi tetap menjaga jarak tinggal di gubuk didepan kamar seorang diri.
Akhirnya ujian itu datang juga.
Rsi berada diluar kamar kedinginan, gadis cantik itu ada di kamar sendirian, tidak ada sisia/murid yang tau Guru Rsi Biasa entah kapan beliau kembali..alias jauh, apa lagi yang dipikirkan bisikan goib sudah mulai merangsuk dalam dirinya, terbayang pula gadis cantik itu aduhai luar biasa, apa lagi sekarang berpakain tipis karena pakian sebelumnya basah kuyup kena hujan, detak jantung semakin menjadi-jadi, tunggu apalagi, Rwa bineda itu hanya sebatas teory, baik dan buruk, sebuah ilusi, kesempatan begini hanya sekali dalam hidup ini jangan biarkan kesempatan berlalu. Wahai sang Rsi tunggu apalagi tunggu apalagi tunggu apalagi?
Sang Rsi akhirnya bangun segera mau ketok dan buka pintu ... waaahh jangan- jangan lakukan itu. Aku adalah seorang Brahmacarya yang sejati, diurungkan niatnya, namun mendadak sorotan mata ini melewati celah celah pintu yang tidak tertutup rapat, pemandangan indah yang luar biasa kain tipis itu tersibak, bagai lukisan monalisay yang selama ini tak pernah terpikirkan olehnya. Akhirnya apa yang terjadi tangan yang tadinya sudah terganjal dengan kata kata jangan, sekarang sudah tak ada lkendala lagi, akhirnya tergerak juga tuk mengetok dan membuka pintu, yang sesungguhnya pintu itu tidak terkunci sedari awal.
Begintu pintu terkuak, Gadis cantik itupun segera menyambutnya, kenapa tidak sedari tadi, karena kamipun menghedaki yang sama,...hem niat dan kesempatan seperti gayung bersambut.
Ancang ancang sudah diambil tembakan finalty sudah siap tinggal menunggu pluit wasit, mendadak gadis itu berkata, wahai sang Rsi, tataplah wajahku sedalam dalamnya sebelum engkau terlarut mengumbar nafsu birahi, karena sesungguhnya aku adalah RSI BHAGAWAN VIYASA
Demikian pula Sang Rsi Jaimini, malunya luar biasa, karena masih ingat pesan singkat Gurunya ketika beliau meninggalkan pesraman, Hati hati dengan WANITA yang dia Jawab jangan khawatir guru karena : AKU ADALAH BRAHMACARI SEJATI
Tidak kuat menanggung malu akhirnya beliaupun minggat, sepanjang jalan ingin rasanya melakukan ulah pati ( bunuh Diri ) kalau saja beliau tidak ingat akan sastra dalam Palasara sastra karena pelaku ulah pati, selama 60.000 tahun arwahnya tidak bisa disucikan dengan bentuk pengaskara apapun.
Inggih suksme mari kita ambil positip point dari pengendalian hawa nafsu ini
★
® Congnik To Suparsa ™
Tersebut lah seorang Maha Rsi yang sangat waskiteng yaitu Rsi Bhagawan Vyasa, disaat itu sang Rsi akan meninggalkan Pesraman dalam kurun waktu yang cukup lama, meskipun pesraman kondisinya sangat aman, tentram dan damai, namun tak lupa Beliau mendelagasikan tugas rutine pesraman kepada Sub ordinatnya yaitu Rsi Jaimini, untuk meminpin pesrman selama beliau tidak ada di tempat, sambil berpesan :
Wahai Muridku ( Rsi Jaimini ) selama kami tidak ada ditempat, tolong urus segala kehidupan dan keperluan pesraman dengan sebaik mungkin, yang terpenting hati hati dengan gangguan Wanita, ganguan hawa - nafsu karena untuk mengatasi yang satu ini ( Nafsu Birahi ) lebih sulit dari menyebrangi lautan samudra.
Secara spontanitas sang Murid ( Rsi Jaimini ) menjawab, sumuhun sang guru, masalah itu jangan dikhawatirkan karena kami ini adalah seorang Brahma-acarya yang sejati, semoga kami selalu ada dalam lindungannya.
Akhirnya tanpa banyak ragu Sang guru besarpun pamitan untuk mengemban tugas lain.
Sang Rsi Jaimini menjalankan tugasnya dengan baik, hari pertama, kedua berganti minggu s/d minggu berganti bulan, semuanya berjalan dengan stabil, tanpa ada gangguan, Surya Sevana berjalan dengan tertib, proses pemblajaran berjalan dengan lancar sepertinya tidak ada kendala sama sekali.
Suatu saat Sang Rsi Jaimini, mencari kembang untuk melakukan sandya puja di Sore hari, karena persediaan kembang ditaman sudah menipis maka beliau berjalanlah dalam pencarian kembang agak menjauh dari pesraman, sudah dekat dengan perbatasan hutan belantara. Sore itu mendadak angin bertiup kencang dan membawa kabut pegunungan sehingga jarak pandang mulai terhalang, hampir beliau tidak mengenali jalan pulang, sambil berdoa dibawah pohon agar keadaan cuaca segera membaik, tiba-tiba terdengarlah isak tangis seorang wanita dibawah pohon rindang, dengan penuh keraguan beliau menghampiri nya, dan menatap dari ujung kaki sampai ujung rambut jangan jangan ini gadis siluman, karena cantiknya luar biasa bak bidadari turun dari kahyangan, kabutpun mulai sirna sehingga pandangansemakin jelas bahwa yg dihadapi sang Rsi adalah manusia biasa, dengan jantung degdegan..he...he...Sang Rsi memberanikan diri tuk bertegur sapa,
Duh kisanak, kisanak ini siapa kenapa menangis kenapa berada ditengah hutan belantara seorang diri ? belum sempat gadis itu menjawab, hujan turun dengan lebatnya, akhirnya sang Rsi mengambil tindakan penyelamatan, untuk mengajaknya mampir ke pesraman meskipun itu bertentangan dengan etika perguruan, apalagi hari sudah semakin gelap.
Demikian pula gadis itu tanpa basa basi mengikuti petunjuk sang Rsi.
Sesampai di pesraman, dengan sigap mengambilkan pakaian ganti seadanya, dan ditempatkan dikamarnya sang Rsi, sedangkan sang Rsi tetap menjaga jarak tinggal di gubuk didepan kamar seorang diri.
Akhirnya ujian itu datang juga.
Rsi berada diluar kamar kedinginan, gadis cantik itu ada di kamar sendirian, tidak ada sisia/murid yang tau Guru Rsi Biasa entah kapan beliau kembali..alias jauh, apa lagi yang dipikirkan bisikan goib sudah mulai merangsuk dalam dirinya, terbayang pula gadis cantik itu aduhai luar biasa, apa lagi sekarang berpakain tipis karena pakian sebelumnya basah kuyup kena hujan, detak jantung semakin menjadi-jadi, tunggu apalagi, Rwa bineda itu hanya sebatas teory, baik dan buruk, sebuah ilusi, kesempatan begini hanya sekali dalam hidup ini jangan biarkan kesempatan berlalu. Wahai sang Rsi tunggu apalagi tunggu apalagi tunggu apalagi?
Sang Rsi akhirnya bangun segera mau ketok dan buka pintu ... waaahh jangan- jangan lakukan itu. Aku adalah seorang Brahmacarya yang sejati, diurungkan niatnya, namun mendadak sorotan mata ini melewati celah celah pintu yang tidak tertutup rapat, pemandangan indah yang luar biasa kain tipis itu tersibak, bagai lukisan monalisay yang selama ini tak pernah terpikirkan olehnya. Akhirnya apa yang terjadi tangan yang tadinya sudah terganjal dengan kata kata jangan, sekarang sudah tak ada lkendala lagi, akhirnya tergerak juga tuk mengetok dan membuka pintu, yang sesungguhnya pintu itu tidak terkunci sedari awal.
Begintu pintu terkuak, Gadis cantik itupun segera menyambutnya, kenapa tidak sedari tadi, karena kamipun menghedaki yang sama,...hem niat dan kesempatan seperti gayung bersambut.
Ancang ancang sudah diambil tembakan finalty sudah siap tinggal menunggu pluit wasit, mendadak gadis itu berkata, wahai sang Rsi, tataplah wajahku sedalam dalamnya sebelum engkau terlarut mengumbar nafsu birahi, karena sesungguhnya aku adalah RSI BHAGAWAN VIYASA
Demikian pula Sang Rsi Jaimini, malunya luar biasa, karena masih ingat pesan singkat Gurunya ketika beliau meninggalkan pesraman, Hati hati dengan WANITA yang dia Jawab jangan khawatir guru karena : AKU ADALAH BRAHMACARI SEJATI
Tidak kuat menanggung malu akhirnya beliaupun minggat, sepanjang jalan ingin rasanya melakukan ulah pati ( bunuh Diri ) kalau saja beliau tidak ingat akan sastra dalam Palasara sastra karena pelaku ulah pati, selama 60.000 tahun arwahnya tidak bisa disucikan dengan bentuk pengaskara apapun.
Inggih suksme mari kita ambil positip point dari pengendalian hawa nafsu ini
★
® Congnik To Suparsa ™